Pengertian Ekstraksi Benih

Ekstraksi benih adalah kegiatan yang dilakukan untuk memisahkan benih dari bagian tanaman yang lain seperti tangkai malai, daging buah dan kulit buah .Beberapa faktor yang harus diperhatikan di dalam memilih metode ekstraksi yang akan digunakan, yaitu :

Skala produksi
Banyaknya benih yang akan dipanen berkaitan dengan waktu dan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ekstraksi, karena setelah benih selesai dipanen harus segera diekstraksi untuk menghindari terjadinya kerusakan benih.

Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia, semakin sedikit tenaga kerja yang tersedia biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk tenaga kerja semakin mahal dan hal ini akan mempengaruhi besarnya biaya produksi, harga jual benih dan keuntungan yang diperoleh oleh penangkar benih atau produsen benih.

Sarana dan prasarana
Pemilihan metode ekstraksi sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh penangkar benih ataupun produsen benih, karena tidak semuanya memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Modal
Kelengkapan sarana dan prasarana akan mempercepat proses ekstraksi, namun tersedianya sarana dan prasarana tersebut berkaitan dengan besarnya modal usaha. Sementara itu untuk menyediakan sarana dan prasarana membutuhkan biaya yang besar dan seperti diketahui bahwa industri benih termasuk dalam kelompok usaha agribisnis yang lambat dalam menghasilkan keuntungan dan mengembalikan modal kerja.

Kerusakan
Benih seharusnya dipanen pada saat masak fisiologis tetapi pada kebanyakan penangkar benih memanen benih pada saat masak morfologis , karena masak morfologis lebih mudah ditangani dan untuk menentukan saat fisiologis dibutuhkan peralatan laboratorium serta keahlian khusus yang belum tentu dimiliki oleh setiap penangkar benih. Jika benih di panen  pada saat masak fisiologis maka kadar air benih masih tinggi sehingga benih mengalami kerusakan ,oleh karena itu proses ekstraksi harus dilakukan secara hati-hati.

Sifat benih
Metode ekstraksi sangat berkaitan dengan struktur benih, oleh karena itu  pemilihan metode ekstraksi harus disesuaikan dengan struktur benih sehingga kerusaakan benih akibat proses ekstraksi dapat dicegah. Benih berstruktur rapuh harus mendapat perhatian yang serius dalam melakukan ekstraksi.

Sifat buah
Berdasarkan sifatnya, buah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yang antara lain:
Dry seed ( buah batu ); buah batu mempunyai kadar air agak rendah pada saat benih mulai masak, karena benih mulai mengering pada tanaman induknya sebelum di panen. Beberapa tanaman yang termasuk dalam buah batu adalah kubis, selada, kacang-kacangan dan bawang.

Fleshy fruit ( buah berdaging ); pada buah berdaging, sebelum benih di ekstraksi buahnya dapat dikeringkan terlebih dahulu setelah buah masak. Tanaman yang termasuk dalam buah berdaging adalah cabai, okra dan pare ( bitter gourd )

Wet fleshy fruit ( buah berdaging dan berair ); Buah tipe ini, selain berdaging juga berair seperti tomat dan semangka sehingga pada saat benih masaak fisiologis dan masak morfologis kandungan air benih masih tinggi dan benih diselaputi oleh lendir yang mengandung bahan yang bersifat inhibitor. Sebelum benih dikeringkan lendir yang ada dihilangkan dengan cara kimiawi atau tanpa menggunakan zat kimia tetapi dengan cara difermentasikan terlebih dahulu kemudian benih dicuci dengan air sampai bersih dan bebas dari lendir.

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Blogger templates

Copyright © 2012. Syarat Tumbuh - All Rights Reserved B-Seo Versi 5 by Blog Bamz